Meski sempat mengundang sedikit rasa lesu setelah terjadinya pelarangan penjualan di bir di hampir seluruh minimarket dan beberapa supermarket di Indonesia, minat kebanyakan orang pada bir bisa dibilang tidak begitu surut. Jumlah penikmat bir tetap sama banyaknya, mungkin lebih banyak. Selain itu, kasta bir juga menjadi ikut naik karena status nomor satu bir saat ini bukanlah sebagai minuman jalanan seperti yang dulu sering diutarakan banyak orang.
Bir adalah gaya hidup, para penikmat alkohol di Jakarta sudah sadar akan hal tersebut sejak lama. Semakin banyak orang yang memperhatikan kualitas bir, dan istilah craft beer mulai mencuat di kalangan para penggemar minuman yang melahirkan jargon mainstream "save water, drink beer" ini. Pemainnya pun sudah muncul, bernama antik dan memiliki sebutan yang terdengar serupa dengan band paling populer di awal tahun 1990-an; Beervana.
Photo Source: Dok. Beervana
Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada Rabu (1/3), Beervana meluncurkan craft beer pertamanya yang diimpor dari California bernama Anderson Valley. Dengan varian lima rasa berbeda, masing-masing varian dari Anderson Valley memiliki karakternya sendiri, termasuk dari kandungan alkoholnya.
Photo Source: Dok. Beervana
Dibanding kebanyakan bir komersil yang dimiliki oleh para perusahaan raksasa kelas dunia, craft beer adalah versi independen dari pembuatan bir yang juga tengah dialami oleh industri kopi di dunia. Kualitas craft beer terhitung lebih baik, terutama karena craft beer biasanya diproduksi dalam jumlah yang sedikit. Selain itu, kebanyakan craft beer juga menggunakan bahan alami yang menjadikan cita rasanya lebih fresh, terutama ketika dinikmati dalam keadaan dingin.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss