Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

Nikmat untuk Lidahmu, Sehat untuk Gula Darahmu!

Ricky HalimRicky Halim
Nikmat untuk Lidahmu, Sehat untuk Gula Darahmu! - Main Photo
Nikmat untuk Lidahmu, Sehat untuk Gula Darahmu!
Makan itu memang sesuatu yang menyenangkan! Apalagi ketika menunya enak, dan bersama-sama dengan teman atau keluarga kesayangan. Namun, sebaiknya kita tetap mengonsumsi makanan yang sehat untuk menjaga kadar gula darah! Mengapa demikian? Kadar gula darah yang terlalu tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan prediabetes atau bahkan diabetes!
Lalu, apa sajakah makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah?

1. Karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah

Efek kenaikan kadar gula darah sangat bergantung pada jenis karbohidrat yang kita konsumsi. Karbohidrat sederhana akan lebih cepat dalam meningkatkan kadar gula darah dibanding karbohidrat kompleksAtau dengan istilah yang lebih terkenalnya adalah karbohidrat sederhana memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibanding karbohidrat kompleks. Indeks glikemik ini merupakan angka yang menunjukkan potensi peningkatan kadar gula darah dari karbohidrat. Semakin rendah indeks glikemik, maka semakin baik makanan untuk dikonsumsi karena rasa kenyang lebih lama, dan kadar gula darah akan lebih stabil.


Berikut adalah kategori Indeks Glikemik :
2
Photo Source: 

Bagaimana menentukan indeks glikemik suatu makanan?

Indeks glikemik tidak dapat ditentukan dari rasa manis. Indeks glikemik suatu makanan tidak dapat ditentukan dari rasa makanan tersebut. Misalnya, manakah yang memiliki indeks glikemik lebih rendah, pizza atau pir? Meskipun lebih manis, ternyata indeks glikemik pir lebih rendah dibanding pizza loh. Mengapa demikian? Meskipun manis, tapi buah pir hijau memiliki serat yang lebih tinggi sehingga glkemiks indeksnya lebih rendah dibanding pizza. Jadi belum tentu yang manis punya indeks glikemik lebih tinggi ya!
3
Photo Source: 
Makanan yang lebih tinggi serat cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Buah merupakan salah satu makanan yang baik dikonsumsi karena memiliki indeks glikemik yang rendah.

Cara memproses suatu makanan dapat memengaruhi indeks glikemik makanan. Beras merah memiliki indeks glikemik yang relatif lebih rendah dibanding beras putih karena beras merah sangat sedikit mengalami proses penggilingan, sehingga serat dan zat gizi lain yang terkandung tidak hilang seperti yang terjadi selama proses pengolahan beras putih.

2. Makanan Berlemak dapat Meningkatkan Kadar Gula Darah?

Makanan berlemak seperti gorengan, kulit ayam, junk food, dll dapat mengurangi tingkat sensitivitas insulin. Ketika insulin mulai tidak sensitif maka gula darah akan cenderung lebih tinggi dalam tubuh. Pilih lemak tak jenuh seperti omega 3 dan omega 6 yang justru baik bagi kesehatan untuk semua orang, termasuk penderita diabetes.

3. Pilih Jenis Makanan yang Tepat untuk Gula Darah Terkontrol

Jadi, supaya tubuh tetap sehat, menjadi konsumen pintar dalam memilih makanan adalah penting!
Berikut beberapa alternatif makanan pengganti agar kadar gula darah kamu selalu terkontrol dengan baik. Selamat diamalkan ya! Semoga bermanfaat!
4
Photo Source: 
Sumber :
1. Rimbawan dan Siagian, Albiner. (2004). Indeks Glikemik Pangan. Jakarta: Penebar Swadaya.
2. Foster-Powell et al.. (2002). International table of glycemic index and glycemic load values: 2002. Am J Clin Nutr 2002;76:5–56.
3. Popp-Snijders et al.. Dietary supplementation of omega-3 polyunsaturated fatty acids improves insulin sensitivity in non-insulin-dependent diabetes. Diabetes Research (Edinburgh, Scotland) [1987, 4(3):141-147] (PMID:3038454).
4. Yamauchi, et al. (2001). The fat-derived hormone adiponectin reverses insulin resistance associated with both lipoatrophy and obesity. Nature Medicine Vol. 8 No. 8, August 2001: page 941-946.
5. Simopoulos. (2002). The importance of the ratio of omega-6/omega-3 essential fatty acids. Biomed Pharmacother 56 (2002): page 365–379.
6. Kapoor, Rakesh and Huang, Yung-Sheng. (2006). Gamma Linolenic Acid: An antiimflamatory linolenic fatty acid. Current Pharmaceutical Biotechnology, vol.7:page 531-534.
7. Hendrick. Bill. (2010). Brown Rice vs. White Rice: Which Is Better? Replacing White Rice With Brown Rice Reduces Risk of Type 2 Diabetes, Study Finds. WebMD Health News, June 14, 2010.

Dikutip dari :
http://www.tropicanaslim.com/beda-makanan-beda-efek-terhadap-kadar-gula-darah/
Author : Ardilla
Editor : Fendy



In colaboration with:
5
Photo Source: