Shanghai Blue 1920: Bersantap Menu Peranakan dengan Suasana Oriental Jadul di Jakarta
Happy Ferdian
@shanghai_blue
Di antara sekian banyak restoran khas Peranakan di Jakarta, rasa-rasanya hanya Shanghai Blue 1920 yang tampil dengan suasana dan desain ekletik.
Dimiliki oleh Tugu Hotel Group asal Malang, Jawa Timur, restoran ini turut menawarkan nuansa pecinan era kolonial, lengkap dengan beragam benda seni yang ditempatkan di banyak sudut. Lagu-lagu jazz turut dikumandangkan, sehingga memperkuat kesan kebangsawanan khas Peranakan di masa lampau.
Photo Source: @shanghai_blue
Berlokasi di kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat, Shanghai Blue 1920 mengusung perpaduan budaya Tionghoa dan Betawi sebagai akar utamanya mayoritas menunya, yang disajikan dalam konsep fine dining layaknya tempat makan mewah nan klasik di Kota Shanghai.
Ada tiga warna utama yang mendominasi interiornya, yakni merah menyala, putih, dan biru muda. Kombinasi ketiganya tampil menghiasi dinding, meja makan, dan beragam furnitur pelengkap lainnya. Pencahayaan yang cenderung redup membuatnya terlihat kian dramatis.
Photo Source: tuguhotels.com
Photo Source: @shanghai_blue
Area barnya juga unik, dengan meja yang terbuat dari perpaduan keramik Tiongkok yang indah. Seakan kontras dengan jejeran botol spirit yang dipajang di rak belakangnya, membuat pengunjung seolah tengah berada di agenda sosial Peranakan yang berkelas.
Untuk memulai agenda bersantap, cobalah Shanghainese Fresh Fish Roll (Rp 52.000) yang merupakan diferensiasi lumpia. Isiannya cukup unik, yakni perpaduan antara potongan daging ikan laut dan bacon sapi renyah, yang dimasak dalam bumbu asin pedas. Paling cocok dimakan dengan cocolan kecap manis yang khas.
Photo Source: shanghai_blue
Photo Source: tuguhotels.com
Masuk ke menu utama, kamu wajib coba Siti Zaenab Steamed Fish Batavia Style (Rp 98.000). Daging ikan mas berukuran cukup besar direndam dalam cairan ketumbar selama tiga jam, sebelum kemudian dikukus bersama dengan tahu putih dan jamur. Rasanya sedikit lebih berbumbu dan aromatik, sangat nikmat saat dimakan dengan nasi hangat.
Menu legendaris lainnya yang patut kamu coba adalah Chan Mo Sang Grandma Special (Rp 98.000). Ini merupakan daging ayam yang dikukus selama dua jam dengan tambahan bumbu rempah yang cukup kuat, seperti ginseng, bawang bombai, kayu manis, dan banyak lainnya.
Photo Source: @shanghai_blue
Namun, jika kamu ingin bersantap spesial dengan satu keluarga penuh, maka menu Shanghai Blue Treasure Duck (Rp 488.000) adalah yang patut dipilih. Ini adalah versi tidak biasa dari sajian bebek panggang khas Peking, di mana justru disajikan dalam bumbu yang cenderung lebih kuat dari biasanya.
Uniknya lagi, menu ini diisi dengan isian yang cukup melimpah, seperti beef bacon, jamur shiitake, biji teratai, telur asin, dan banyak lainnya. Cara makannya juga cukup unik, lebih cenderung seperti menyantap kalkun panggang.
Photo Source: @shanghai_blue
Jangan lupa juga untuk mencicipi menu Peranakan yang tidak kalah unik, yakni Rijsttafel Meikwei-Meikwei (Rp 72.000), yang berisikan nasi putih dengan beragam lauk lezat, seperti tumis daging sapi, sosis ayam, tumis kol saus telur asin, tahu goreng, dan potongan telur asin. Kombinasi rasanya yang tidak biasa bikin lidah bergoyang karena saking lezatnya.
Sebagi penutup, tersedia banyak sekali menu-menu manis yang menenangkan hati, di mana beberapa yang paling recommended adalah Es Shanghai Blue 1920 (Rp 48.000), Amoonlightt at teh Xuzhow Creek (Rp 48.000) yang terbuat dari labu, Siao Mei-Mei Favorite (Rp 48.000) dengan buah-buahan tropis segar, dan Ronde of Petak Sembilan (Rp 42.000) yang hangat.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss