Raja Konro Daeng Naba

Sebutan Raja Konro buat tempat ini memang ada alasannya. Nggak terbantahkan kalau rasa sop konro dan konro bakarnya benar-benar juara banget. Dan selain konro bakar ala Makassar, ada juga konro bakar pedas Thailand dan konro pedas Korea. Wajib banget nih dicoba untuk kamu-kamu yang doyan pedas dan cinta mati sama konro.

Sesuai dengan namanya, restoran Raja Konro Daeng Naba memiliki segudang sajian konro yang menggugah selera, salah satunya adalah Konro Bakar. Ragam variasi rasa Konro Bakar, seperti Konro Bakar Pedas Italia, Korea, Thailand, dan Afrika dapat menjadi pilihan untuk meraih sensasi berbeda dalam menyantap hidangan khas Makassar ini.

Baru aza pulang dari sini, pelayanannya lumayan cepat karen emang cuma saya satu2nya yang lagi mau makan disitu. Yang mengejutkan harga ikan baronang (dan semua jenis ikan lainnya) yang dihitung per ons. Satu ons 23.500 yang menurut saya terlalu overprice. I mean dengan tampilannya di menu dan kenyataannya yang sangat jauh membuat saya berpikir kalo that is just way too overpriced. Saya memutuskan untuk minta di bungkuskan saja. Tambah kaget lagi dengan bungkusannya yang serupa dengan bungkusan kaki lima. Dengan harga yang WOW gitu at least mereka mikirin untuk mengemas take away food with class secara untuk satu ekor ikan bakar aza terbanderol Rp. 165.000. Sop buntut yang isinya 2 potong buntut kira2 sebesar tutup botol air mineral harganya Rp. 45.000. Nasi putih Rp. 8.000 dan ketupat kira2 gedenya 5 cm Rp. 5.000... saya sampe tanya, apa ikannya didatangkan langsung dari Makasar?? I mean come on... untuk pengelola, be reasonable lah... saya tau sewa tempat itu sangat tinggi. (Kebetulan penyewa sebelumnya lepas karena gag kuat bayar sewa) tapi bukan berarti lantas pasang harga selangit dengan kelas kaki lima toh?? Tolong di review lagi harga2nya. And at least bikin kotak makan yang representable sesuai dengan price makanannya. Jangan pake bungkus nasi goreng kaki lima apalagi styrofoam...